Troubleshooting
Jaringan Data Link
Lapisan
data link menyediakan transfer bingkai data bebas galat dari satu node lain
melalui lapisan fisik, memungkinkan lapisan di atasnya untuk menerima secara
maya transmisi bebas galat melalui tautan. (H, 2009) Untuk melakukannya,
lapisan tautan data menyediakan:
v Link penetapan dan penghentian: menetapkan dan
mengakhiri tautan logis antara dua node.
v Bingkai kontrol lalu lintas: memberitahu node
transmisi "back-off" ketika buffer bingkai tidak tersedia.
v Bingkai pengurutan: mengirim/menerima frame secara
berurutan.
v Bingkai pengakuan: menyediakan/mengharapkan pengakuan
bingkai. Mendeteksi dan memulihkan dari galat yang terjadi di lapisan fisik
dengan mengirim kembali bingkai yang tidak diakui dan penanganan penerimaan
duplikasi bingkai.
v Membatasi bingkai: membuat dan mengenali batas frame.
v Pemeriksaan galat bingkai: memeriksa bingkai yang
diterima untuk integritas.
v Media akses manajemen: menentukan kapan node
"memiliki hak" untuk menggunakan media fisik. (hidayatulloh,
2015)
Troubleshooting data link
layer LAN
1.
Deteksi kesalahan
Strategi pertama menggunakan kode-kode pengkoreksian error (error-correcting codes) dan strategi kedua menggunakan kode-kode pendeteksian error (error-detecting codes). Ketika penerima melihat codeword yang tidak valid, maka penerima dapat berkata bahwa telah terjadi error pada tranmisi (Codeword Hamming). Salah satu kode pendeteksian yang digunakan adalah kode polynomial/cyclic redundancy code (CRC).
Probabilitas dari koreksi kesalahan (P3) adalah 0, diasumsikan bahwa probabilitas dari error bit (Pb) adalah konstan untuk setiap bit yang dapat dinyatakan dalam :
Gambar prinsip deteksi error (kesalahan)
Strategi pertama menggunakan kode-kode pengkoreksian error (error-correcting codes) dan strategi kedua menggunakan kode-kode pendeteksian error (error-detecting codes). Ketika penerima melihat codeword yang tidak valid, maka penerima dapat berkata bahwa telah terjadi error pada tranmisi (Codeword Hamming). Salah satu kode pendeteksian yang digunakan adalah kode polynomial/cyclic redundancy code (CRC).
Probabilitas dari koreksi kesalahan (P3) adalah 0, diasumsikan bahwa probabilitas dari error bit (Pb) adalah konstan untuk setiap bit yang dapat dinyatakan dalam :
Gambar prinsip deteksi error (kesalahan)
Contoh-contoh
protokol data link
• HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
• HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi kesalahan, yaitu :
a. Vertical Redundancy Check / VRC
a. Vertical Redundancy Check / VRC
Setiap karakter yang dikirimkan (7 bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak 1 bit dan berguna melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan terjadi kesalahan banyak bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan benar.
Contoh :
ASCII huruf "A" adalah 41h
100 0001 ASCII 7 bit
1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001 ASCII dengan pariti genap
ASCII huruf "A" adalah 41h
100 0001 ASCII 7 bit
1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001 ASCII dengan pariti genap
b. Longitudinal
Redundancy Check / LRC
LRC untuk data dikirim secara blok. Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan bit pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit pariti dari masing-masing karakter.
LRC untuk data dikirim secara blok. Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan bit pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit pariti dari masing-masing karakter.
DATA FLOW
longitudinal check
longitudinal check
V C 1 0 1 0 0 1 1 0 1
LRC
E H 1 0 0 1 0 1 0 0 0 Horizontal
R E 0 1 1 0 0 0 0 0 1 Parity
T C 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Bits
I K 1 0 0 0 1 0 0 1 0
C 0 0 0 1 1 0 1 0 0
A 1 1 1 0 0 1 1 0 0
L
1 1 0 0 0 1 0 1 0
E H 1 0 0 1 0 1 0 0 0 Horizontal
R E 0 1 1 0 0 0 0 0 1 Parity
T C 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Bits
I K 1 0 0 0 1 0 0 1 0
C 0 0 0 1 1 0 1 0 0
A 1 1 1 0 0 1 1 0 0
L
1 1 0 0 0 1 0 1 0
Gambar Longitudinal
Redundancy Check
Tiap blok mempunyai
satu karakter khusus yang disebut Block Check Character (BCC) yang dibentuk
dari bit uji. dan dibangkitkan dengan cara sebagai berikut : " Tiap bit
BCC merupakan pariti dari semua bit dari blok yang mempunyai nomor bit yang
sama. Jadi bit 1 dari BCC merupakan pariti genap dari semua bit 1 karakter yang
ada pada blok tersebut, dan seterusnya".
Contoh
:
Bit 0 : 1 1 1 1 0
Bit 1 : 1 0 0 0 1 B
Bit 2 : 0 0 0 0 0 C
Bit 3 : 0 0 0 0 0 C
Bit 4 : 0 0 0 0 0
Bit 5 : 0 0 0 0 0
Bit 6 : 1 1 1 1 0
Bit 1 : 1 0 0 0 1 B
Bit 2 : 0 0 0 0 0 C
Bit 3 : 0 0 0 0 0 C
Bit 4 : 0 0 0 0 0
Bit 5 : 0 0 0 0 0
Bit 6 : 1 1 1 1 0
Parity : 0 1 1 1 0
Kerugian : terjadi
overhead akibat penambahan bit pariti per 7 bit untuk karakter.
Cyclic Redundancy Check / CRC
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar. CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari sejumlah bit atau pesan yang ditransmisikan secara umum pada urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame check sequence (FCS). Jadi hasil dari frame adalah k+n bit. Pada penerima membagi frame yang masuk dengan jumlah n jika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak ada carrier yang hanya operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan tidak ada carri juga diinterpretasikan operasi Exlucive Or (XOR).
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar. CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari sejumlah bit atau pesan yang ditransmisikan secara umum pada urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame check sequence (FCS). Jadi hasil dari frame adalah k+n bit. Pada penerima membagi frame yang masuk dengan jumlah n jika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak ada carrier yang hanya operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan tidak ada carri juga diinterpretasikan operasi Exlucive Or (XOR).
IEEE
lapisan MAC48-bit addressing
MAC Address terdiri
dari 48 bit tetapi biasanya ditulis dalam 12 bit Heksadesimal dengan ketentuan
6 bit sebagai kode pabrik yang ditentukan oleh IEEE dan 6 bit berikunya adalah
nomor serial peralatan yang dikeluarkan oleh pabrik.
Untuk
melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara pengalamatan secara fisik
dan pengalamatan secara logik pengalamatan secara logik biasa disebut dengan IP
Address (nomor IP), berada pada layer network nomor IP diperlukan oleh
perangkat lunak untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan namun nomor
identitas yang sebenarnya diatur oleh NIC (Network Interface
Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik. (htt)
Switch
sebagai multi port jembatan
Pengalih jaringan
(atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan taktampak
(penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan
berdasarkan alama (Kun, 2009)
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved from
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjx-vPlr7POAhUHQY8KHYUEBL8QFghFMAc&url=http%3A%2F%2Fkartika_nur.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F43663%2F4%25265.%2BData%2BLink%2BLayer.pdf&usg=AFQjCNE_b
andanakun. (2016). Retrieved from
http://nyapoaku123.blogspot.co.id/2016/08/02-troubleshooting-data-link-layer-lan.html
H, A. (2009). Layer Physical Dan Data Link. Retrieved
2016, from KONSEP JARINGAN:
http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/layer-physical-dan-data-link
hidayatulloh, f. (2015). TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN.
Retrieved from
http://kompetortkj2.blogspot.co.id/2015/10/troubleshooting-lapisan-data-link.html
Kun, A. (2009). Konsep Networking Layer Data Link.
Retrieved from
https://pekoktenan.wordpress.com/2009/04/06/konsep-networking-layer-data-link/
Permana, F. (n.d.). Chapter 9 (Physical Layer
Troubleshooting & Data Link Layer Troubleshooting). Retrieved 2016,
from Ilmuku dari UMY:
http://blog.umy.ac.id/faridpermana/2015/06/01/chapter-9-physical-layer-troubleshooting-data-link-layer-troubleshooting/
Nama : Alif Refi Gany
Sekolah : Smk Islam 01 Blitar
Alamat : Ds. Kemdalrejo Srengat Blitar
0 komentar:
Posting Komentar