Rabu, 31 Agustus 2016

(MATERI 01 ) 1. Pemecahan masalah lapisan fisik LAN

SOAL  JAWABAN
BY ALIF REFI GANY /07/XII K1


(MATERI 01 ) 1. Pemecahan masalah lapisan fisik LAN
Pendokumentasikan jaringan
Identifikasi Masalah dengan Lapisan Fisik
Standar Pengkabelan EIA 586
Pengujian Kabel  pada Jaringan


1.      Kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting. Pengertian dari…..
a.       Publikasi.
b.      Dekorasi.
c.       Poster.
d.      Dokumentasi.
e.       Semua salah.
2.      Yang termasuk Tujuan Dokumentasi?
a.       Sebagai Sarana Komunikasi.
b.      Sebagai Tanggung Jawab.
c.       Sebagai Informasi statistic.
d.      Sebagai Sumber Data Perencanaan.
e.       Semua benar.
3.      Sebutikan contoh dari  Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan…
a.       putusnya kabel patch kita karena digigit binatang atau sejenisnya.
b.      putusnya kabel antar switch (uplink cable)
c.       jawaban a dan b benar.
d.      kegagalan backbone cable.
e.       Jawaban a,b dan d benar.
4.      Jenis Kabel dan konektor yang banyak dibuat dijaringan LAN?
a.      Jenis Kabel Serat Optik menggunakan konektor SC dan ST.
b.      Kabel remot control.
c.       Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
d.      Kabel tv.
e.       Semua salah.
5.      Putusnya kabel patch kita karena digigit binatang atau sejenisnya dan putusnya kabel antar switch (uplink cable). Termasuk masalah…?
a.       Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan.
b.      Kerusakan pada kabel dan konektor jaringan.
c.       Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan.
d.      Semua benar.
e.       Jawaban a dan c salah.
6.      Urutan kabel 568B adalah…
a.       Putih-orange, putih coklat, biru, orange, putih hijau, putih-biru, hijau.
b.      Putih-hijau, biru, hijau, orange, putih coklat, putih-orange, putih-biru.
c.       Putih-hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat.
d.      ME-JI-KU-HI-BI-NI-U
e.       Putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat.
7.      Urutan warna 568A adalah…
a.      Putih-hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat.
b.      Putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat.
c.       Putih-hijau, biru, hijau, orange, putih coklat, putih-orange, putih-biru.
d.      Putih-orange, putih coklat, biru, orange, putih hijau, putih-biru, hijau.
e.       Semua salah.
8.      568A dan 568B-RJ45 termasuk standart pengkabelan…
a.       UDP.
b.      UNESCO.
c.       EIA.
d.      WHO.
e.       Semua benar.
9.      Yang termasuk standart EIA adalah..
a.       568A-RJ45.
b.      568C-RJ45.
c.       568B-RJ45.
d.      Jawaban a dan b benar.
e.       Jawaban a dan c benar.
10.  Yang termasuk pengujian pengkabelan secara hardware dan software…
a.       Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke
b.      Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke
c.       Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke
d.      Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke
e.       Semua benar.

download soft disini

Rabu, 24 Agustus 2016

Pemecahan Masalah lapisan sesi jaringan LAN

Pemecahan Masalah lapisan sesi jaringan LAN



1. Pengertian DNS (Domain Name System)adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet (Widayati, 2009). DNS merupakan sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP. Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS (Zakaria, t.thn.)

Kelebihan DNS ( Domain Name System )
§  Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
§  Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah.
§  Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).
Kekurangan DNS ( Domain Name System )
§  User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.
§  DNS tidak mudah untuk di implementasikan.
§  Tidak konsisten.
§  Tidak bisa membuat banyak nama domain.
Fungsi DNS ( Domain Name System )
§  Menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address).
§  Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.

2. NetBIOS (Network Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan. (BUDI, t.thn.)

gateway) adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan kaidah komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat dialirhantarkan ke jaringan komputer yang lain dengan kaidah jaringan berbeda. Pengartian tersebut adalah arti utama istilah gerbang jaringan. (wikipedia, wikipedia, 2016)
Protocol.
*      Named Pipe, adalah implementasi Pipe melalui sebuah file pada sistem file, bukan melalui standar input dan output. Metode ini dapat dijalankan di semua sistem yang mendukung POSIX (Portable Operating System Interface), Windows. (void, 2014)
*      Mailslot adalah satu arah komunikasi interprocess mekanisme, yang tersedia pada sistem operasi Microsoft Windows, yang memungkinkan komunikasi antara proses baik lokal dan melalui jaringan . Penggunaan Mailslots umumnya lebih sederhana dari pipa bernama atau soket ketika sejumlah relatif kecil dari pesan yang relatif singkat diharapkan untuk ditransmisikan, seperti misalnya pesan negara-perubahan jarang, atau sebagai bagian dari protokol peer-penemuan. Mekanisme mailslot memungkinkan untuk siaran pesan singkat ( "datagram") untuk semua komputer mendengarkan seluruh domain jaringan. (wikipedia, wikipedia terjemah, 2013)
*      panggilan prosedur jauh (RPC) adalah ketika sebuah program komputer menyebabkan prosedur ( subroutine ) untuk mengeksekusi di lainruang alamat (biasanya pada komputer lain pada jaringan bersama), yang dikodekan sebagai olah itu adalah normal (lokal ) panggilan prosedur, tanpa programmer secara eksplisit coding rincian untuk interaksi jarak jauh. (wikipedia, wikipedia, 2016) 
DOWNLOAD SOFT DI sini

DAFTAR PUSTAKA

BUDI, S. S. (n.d.). Rizal Blog | Anti Gaptek. Retrieved from http://syafrizalsetiabudi.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-dan-fungsi-netbios.html
Perkenalan CMS && portal GPL. (2010). Retrieved from http://heerselneeh.blogspot.co.id/
Ristanto, R. (2015). Pengertian, Fungsi, Dan Cara Kerja DNS ( Domain Name System ) Terlengkap. Retrieved from http://www.zrnblog.info/2015/11/pengertian-fungsi-cara-kerja-dns-terlengkap.html
Sudwihartono, W. (2011). NetBIOS. Retrieved from TEKNIK KOMPUTER JARINGAN: http://telekomunikasijaringan.blogspot.co.id/2011/01/netbios.html
Widayati, S. (2009). Pengertian dan Definisi dari DNS (Domain Name System). Retrieved from http://www.g-excess.com/pengertian-dan-definisi-dari-dns-domain-name-system.html
Zakaria, M. (n.d.). Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja DNS pada Jaringan Komputer. Retrieved from http://nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-dns-pada-jaringan-komputer/

NAMA : ALIF REFI GANY
SEKOLAH : SMK ISLAM 01 BLITAR

ALAMAT : DS. KENDALREJO RT.01 RW02 SRENGAT BLITAR

Selasa, 23 Agustus 2016

KEAMANAN JARINGAN



MEKANISME KEAMANAN JARINGAN




Layanan keamanan jaringan

Berdasarkan lembaga internasional yang bernama International Telecommunication Union-Telecommunication Standardiation Sector (ITU-T) pada dokumen X.800 (ITU,1991) jenis-jenis dari layanan keamanan jaringan diantaranya :
  1. Otentikasi, terdapat dua layanan otentikasi yang pertama adalah otentikasi entitas (entity authentication) yaitu layanan keamanan jaringan yang memberi kepastian terhadap identitas sebuah entitas yang terlibat dalam komunikasi data. Dan yang kedua adalah otntikasi keaslian data (data origin authentication) yaitu layanan yang memberikan kepastian terhadap sumber sebuah data.
  2. Kendali Akses (access control), merupakan layanan kemanan jaringan yang menghalangi pengguna tidak terotorisasi terhadap sumber daya.
  3. Kerahasiaan Data (data confidentiality), layanan kemanan jaringan yang memproteksi data tertranmisi terhadap pengungkapan oleh pihak yang tidak berwenang,
  4. Keutuhan Data (data integrity), layanan keamanan jaringan yang memastikan bahwa data yang diterima oleh penerima adalah benar-benar sama dengan data yang dikirim oleh pengirim,
  5. Non-Repundiation, layanan keamanan jaringan yang menghindari penolakan atas penerimaan/pengiriman data yang telah terkirim,
  6. Ketersediaan (availability), layanan sistem yang membuat sumber daya sistem tetap dapat diakses dan digunakan ketika ada permintaan dari pihak yang berwenang.

MEKANISME KEAMANAN JARINGAN

Untuk dapat mewujudkan layanan keamanan jaringan pengembang system, dapat menggunakan mekanisme keamanan jaringan. Rekomendasi ITU-T (X.800) juga mendefinisikan beberapa mekanisme keamanan jaringan. Berikut ini adalah beberapa jenis mekanisme keamanan jaringan.

 Encipherment (Penyandian)
Encipherment merupakan mekanisme keamanan jaringan yang digunakan untuk menyembunyikan data. Mekanisme encipherment dapat menyediakan layanan kerahasiaan data (Confidentiality)meskipun dapat juga digunakan  untuk layanan lainnya. Untuk mewujudkan mekanismeencipherment, teknik Kriptografi dan Steganografi dapat digunakan. Perlu diketahui, Kriptografi merupakan kumpulan teknik untuk menyembunyikan pesan itu menjadi pesan tersembunyi. Sedangkan Steganografi merupakan kumpulan teknik untuk menyembunyikan pesan pada media lain, misalnya pada gambar, suara, atau video.

 Keutuhan Data
Mekanisme keutuhan data digunakan untuk memastikan keutuhan data pada unit data atau pada suatu aliran (stream) data unit. Cara yang digunakan adalah dengan menambahkan nilai penguji(check value) pada data asli. Jadi ketika sebuah data akan dikirim nilai penguji dihitung terlebih dahulu dan kemudian data dan penguji dikirim bersamaan. Penerima dapat menguji apakah ada perubahan data atau tidak dengan cara menghitung nilai penguji data yang terkirim dan membandingkan nilai penguji yang dihitung dengan nilai penguji yang dikirim bersamaan dengan data asli. Bila sama penerima dapat menyimpulkan data tidak berubah.

  Digital Signature
Digital Signature merupakan mekanisme keamanan jaringan yang menyediakan cara bagi pengirim data untuk “menandatangani” secara elektronik sebuah data  dan penerima dapat memverifikasi “tanda tangan” itu secara elektronik. Digital Signature ditambahkan pada data unit dan digunakan sebagai bukti sumber pengirim dan menghindari pemalsuan (forgery) tanda tangan.

 Authentication Exchange
Mekanisme ini memberikan cara agar dua entitas dapat saling mengotentikasi dengan cara bertukar pesan untuk saling membuktikan identitas.

 Traffic Padding
Traffic Padding menyediakan cara untuk pencegahan analisis lalu lintas data pada jaringan yaitu dengan menambah data palsu pada lalu lintas data.

 Routing Control
Routing Control menyediakan cara untuk memilih dan secara terus menerus mengubah alur(Route) pada jaringan computer antara pengirim dan penerima. Mekanisme ini menghindarkan komunikasi dari penguping (eavedropper).

  Notarisasi
Notarisasi (notarization) menyediakan cara untuk memilih pihak ketiga yang terpercaya sebagai pengendali komunikasi antara pengirim dan penerima.

Mekanisme kendali akses
Mekanisme kendali akses memberikan cara bagi pengguna untuk memperoleh hak akses sebuah data. Misalnya dengan table relasi pengguna dan otoritasnya (kemampuan aksesnya).
  

    Sebelumnya kita telah membahas tentang . Maka pada gambar diatas telah dijelaskan bahwa untuk mewujudkan sebuah layanan keamanan jaringan dibutuhkan mekanisme yang tepat dan tidak semua mekanisme keamanan jaringan digunakan untuk mewujudkan sebuah layanan keamanan jaringan. Misalnya Otentikasi diperlukan beberapa mekanisme keamanan jaringan yaituenciphermentDigital Signature dan Authentication Exchange. Ketika melakukan analisis kebutuhan terhadap keamanan jaringan, pengembang harus cermat memilih layanan keamanan jaringan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan itu.

Serangan keamanan jaringan
  
1. serangan pasif
  1. Snooping, yaitu kegiatan mendapatkan data yang sedang dikirim pada jaringan dan biasanya melalui akses yang tidak berwenang,
  2. Traffic analysis yaitu kegiatan yang melakukan monitoring terhadap lalu lintas data pada jaringan.
2. serangan aktif
  1.  Masquerade, yaitu kegiatan yang meniru perilaku pengirim ataupun penerima.
  2.  Modification, yaitu kegiatan yang mengambil alih komunikasi untuk mengubah atau menghapus atau menunda pesan yang sedang terkirim demi kepentingan pribadi,
  3.  Replay, yaitu kegiatan pencatatan secara pasif data unit dan transmisi ulang untuk menimbulkan efek yang diinginkan penyerang.
  4. Denial of Service, kegiatan yang membuat sistem menjadi collapse sehingga tidak mampu memberikan respons atau layanan semestinya kepada user. 
DONWLOAD SOFT DI sini

Senin, 22 Agustus 2016

SUBNETING DAN SUPER SUBNETTING

SUBNETING




Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam jaringan multi). (Media) (Apa) Supernetting adalah menggabungkan beberapa  network menjadi supernetwork. Hal ini biasanya dilakukan oleh kelas C yang membutuhkan host yang lebih besar lagi. Masking untuk Supernetting dinamakan Supernet mask. (Subnetting, 2106)

• Subnetting IP Address Kelas A

Selanjutnya untuk Subnetting kelas A karena peruntukan daya tampung alokasi IP Address yang banyak, maka IP kelas A memiliki Net ID pada oktet pertama, dan Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16 . maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi
11111111.11111111.00000000.00000000 setelah itu dirubah kedalam bentuk desimal akan menjadi 255.255.0.0 dan hasilnya akan menjadi : (efendi)
A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet kedua sampai ke empat) = 256 subnet.
B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host. C. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255

D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya :

Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255

• Subnetting IP Address Kelas B
Subnetting IP Address kelas B hampir sama dengan kelas C, hanya saja kelas B memiliki Net ID pada 2 oktet pertama dan Host ID pada 2 oktet terakhir IP Address. Langsung saja kepada contoh kasusnya, IP Address 172.16.0.0/18 dirubah menjadi 32 bit bilangan biner untuk prefixnya menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000 lalu dirubah kedalam bilangan desimal menjadi 255.255.192.0 . dapat dihitung menjadi beberapa subnet dan host :
A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.
C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya :
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255


 Subnetting IP Address Kelas C
Subnetting IP Address kelas C merupakan kelas subnetting yang paling mudah, karena IP Address kelas C hanya memiliki Host ID (Alamat Host) pada bagian terakhir IP Addressnya. Contoh IP Address 192.168.2.1 maka angka 1 pada digit terakhir adalah yang dimaksud dengan Host ID, sedangkan 3 blok angka sebelumnya adalah Net ID atau Network ID (Alamat Jaringan).
Langsung ke tahap perhitungannya, sebagai contoh, kita menganalisa IP Address 192.168.1.0/26 atau dapat ditulis dengan 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 yang berarti IP Address tersebut memakai prefix length /26 pada tabel CIDR. Langkah pertama adalah merubah angka prefix tersebut menjadi 32 bit bilangan biner (IPv4 berjumlah 32 bit), maka akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000 (tulis angka 1 sebanyak 26 kali dengan pemisahan 8 digit, kemudian setelah mencapai 26, untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu rubah 32 bit bilangan biner tersebut kedalam bentuk decimal, maka akan diperoleh angka 255.255.255.192 . Subnetting sendiri akan terfokus kedalam 4 hal, diantaranya :
A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.
C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192
D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya, data atau alokasi tiap subnet akan disajikan dalam bentuk tabel : (FIRDAUS, 2015)
Subnet
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata. (Amanda)







Soal .
1.    Hitunglah  198.53.67.0/30 ?
2.    Jelaskan apa itu subnetting dan super subnetting ?
3.    Kepanjangan CIDR ?
4.    Hitunglah subnet kelas B 191.22.24.0/22 ?
5.    Pengertian dari CIDR ?

Jawab.
1.      Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
• Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
• Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
• Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
• Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
• Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8


2.      Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet."
3.      Classless Inter-Domain Routing .
4.      Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…

Alamat host yang valid:
• Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
• Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
• Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
• Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
• Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8

5.      sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.
DOWNLOAD SOFT COPY DI sini

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, A. (n.d.). Apa itu CIDR dan VLSM dan supernetting? Retrieved 2016, from https://averouswari.wordpress.com/2013/06/20/apa-itu-cidr-dan-vlsm-dan-supernetting/
Apa, A. A. (n.d.). Subnetting dan Supernetting. Retrieved 2016, from https://emilianovianti.wordpress.com/2010/11/28/subnetting-dan-supernetting/
efendi, i. (n.d.). Pengertian Subnetting IP Addres Versi 4. Retrieved 2016, from IT-Jurnal.com: http://www.it-jurnal.com/pengertian-subnetting-ip-addres-versi-4/
FIRDAUS, R. (2015). Pengertian Subnetting kelas A, B, dan C. Retrieved 2106, from Rajokruzt.com: http://rajokruzt.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-subnetting-kelas-b-dan-c.html
Media, J. (n.d.). Pengertian Subnetting Pada Jaringan Komputer. Retrieved 2016, from http://www.javanetmedia.com/2015/06/subnetting-pada-jaringan-komputer.html
Subnetting. (2106). Retrieved 2016, from http://jnaephy.blogspot.co.id/2012/01/subnetting-dan-supernetting.html


Nama : Alif Refi Gany
Sekolah : Smk Islam 01 Blitar
Alamat : Ds. Kendalrejo Rt.02 Rw.01 Srengat Blitar