ABSENSI 9 MAPEL
RANCANG BANGUN JARINGAN KELAS XII
ALIF REFI
GANY/07/XII K1
ü Interior Routing Protocol
Interior
routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :
a)
RIP (Routing
Information Protocol)
Merupakan
protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam
sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode
distance-vector algoritma.
b)
OSPF (Open
Shortest Path First)
Merupakan
protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol
ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai
host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara
paralel. (Ngorek, 2012)
ü Exterior Routing Protocol
Pada
dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling
berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan
Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System menggunakan exterior
routing protocol sebagai pertukaran informasi routingnya.
a)
Exterior Gateway
Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System
yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous
System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus
melaluinya sebagai router utama.
b)
Border Gateway
Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan
pada ISP besar yang akan dipilih.BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk
dipilih. (Pengertian
Routing Protocol)
ü Default Route
Default
route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan
tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Jika
terdapat default route yang di-set pada router tersebut, maka paket tersebut
akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default route
maka paket akan dibuang/discard. Default route didefiniskan dengan alamat :
0.0.0.0/0 . Default route pada routing table ditandai dengan flag “S*”.
ü Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF
merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata
lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan.
Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan
yaitu area.
OSPF memiliki beberapa
tipe area diantaranya:
A. Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) ->
Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area.
Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
B. Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari
Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung
dengan area 0 (Backbone area).
C. Stub Area -> Area yang paling "ujung".
Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
D. Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak
menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih
bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.
Konfigurasi dari
setiap router juga sama tidak ada perbedaan. Langkah awal kita masuk pada menu
Routing -> OSPF -> Network. Kemudian tambahkan network yang terdapat di
router.
OSPF Networks -
Router Pertama
OSPF Networks -
Router Kedua
OSPF Networks -
Router Ketiga
Setelah kita
menambahkan network pada masing-masing router, jika kita melihat pada OSPF
-> Interfaces maka secara otomatis akan muncul interface router dimana
network tersebut terpasang. Dengan kita menambahkan network itu secara otomatis
pula OSPF pada masing-masing router telah aktif.
Pada menu IP
-> Routes juga akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag
DAo (Dinamic, Active, Ospf). (INDONESIA)
ü KONSEP AREA PROTOKOL OSPF
a) Semakin membesarnya area jaringan yang dilayaninya
akan semakin banyak informasi yang saling dipertukarkan. Semakin banyak router
yang perlu dilayani untuk menjadi neighbour dan adjacence. Dan semakin banyak
pula proses pertukaran informasi routing terjadi. Hal ini akan membuat router
OSPF membutuhkan lebih banyak sumber memory dan processor. Jika router tersebut
tidak dilengkapi dengan memory dan processor yang tinggi, maka masalah akan
terjadi pada router ini.
b) Topology table akan semakin membesar dengan semakin
besarnya jaringan. Topology table memang harus ada dalam OSPF karena OSPF
termasuk routing protocol jenis Link State. Topology table menrupakan tabel
kumpulan informasi state seluruh link yang ada dalam jaringan tersebut. Dengan
semakin membesarnya jaringan, maka topology table juga semakin membengkak
besarnya. Pembengkakan ini akan mengakibatkan router menjadi lama dalam
menentukan sebuah jalur terbaik yang akan dimasukkan ke routing table. Dengan
demikian, performa forwarding data juga menjadi lamban. (riana)
DAFTAR PUSTAKA
INDONESIA, M. (n.d.). Konfigurasi Dasar OSPF.
Retrieved NOV 08, 2016, from MIKROTIK INDONESIA:
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
Ngorek, K. (2012, december 30). Pengertian
Routing Protocol (dalam Router). Retrieved nov 08, 2016, from ARAN SHARE:
http://aranshare.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-routing-protocol-dalam-router.html
Pengertian Routing Protocol. (n.d.). Retrieved nov 08, 2016, from Tutorial
Komputer: http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-routing-protocol.html
riana, E. (n.d.). Artikel tentang OSPF(Tugas Pak
Hendra). Retrieved NOV 08, 2016, from sUgenG raWUh dI bLOg pRAmesTa:
https://pramesta.wordpress.com/artikel-tentang-ospftugas-pak-hendra/
Sobana, A. R. (2013, APRIL 01). Pengertian Default
Route, Static Route, dan Summary Route. Retrieved NOV 08, 2016, from bee
blog..:
http://kiekierish.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-default-route-static-route.html
0 komentar:
Posting Komentar