Senin, 07 November 2016

Routing Protocol

ABSENSI 9 MAPEL RANCANG BANGUN JARINGAN KELAS XII
ALIF REFI GANY/07/XII K1

ü  Interior Routing Protocol
Interior routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :
a)      RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector algoritma.
b)      OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara paralel. (Ngorek, 2012)
ü  Exterior Routing Protocol
Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi routingnya.
a)      Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya sebagai router utama.
b)      Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan pada ISP besar yang akan dipilih.BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih.  (Pengertian Routing Protocol)
ü  Default Route
Default route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Jika terdapat default route yang di-set pada router tersebut, maka paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default route maka paket akan dibuang/discard. Default route didefiniskan dengan alamat : 0.0.0.0/0 . Default route pada routing table ditandai dengan flag “S*”.
 (Sobana, 2013)

ü  Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
A.    Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
B.     Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
C.     Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
D.    Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.
Konfigurasi dari setiap router juga sama tidak ada perbedaan. Langkah awal kita masuk pada menu Routing -> OSPF -> Network. Kemudian tambahkan network yang terdapat di router.


OSPF Networks - Router Pertama

OSPF Networks - Router Kedua

OSPF Networks - Router Ketiga

Setelah kita menambahkan network pada masing-masing router, jika kita melihat pada OSPF -> Interfaces maka secara otomatis akan muncul interface router dimana network tersebut terpasang. Dengan kita menambahkan network itu secara otomatis pula OSPF pada masing-masing router telah aktif.
Pada menu IP -> Routes juga akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag DAo (Dinamic, Active, Ospf). (INDONESIA)
ü  KONSEP AREA PROTOKOL OSPF
a)      Semakin membesarnya area jaringan yang dilayaninya akan semakin banyak informasi yang saling dipertukarkan. Semakin banyak router yang perlu dilayani untuk menjadi neighbour dan adjacence. Dan semakin banyak pula proses pertukaran informasi routing terjadi. Hal ini akan membuat router OSPF membutuhkan lebih banyak sumber memory dan processor. Jika router tersebut tidak dilengkapi dengan memory dan processor yang tinggi, maka masalah akan terjadi pada router ini.
b)      Topology table akan semakin membesar dengan semakin besarnya jaringan. Topology table memang harus ada dalam OSPF karena OSPF termasuk routing protocol jenis Link State. Topology table menrupakan tabel kumpulan informasi state seluruh link yang ada dalam jaringan tersebut. Dengan semakin membesarnya jaringan, maka topology table juga semakin membengkak besarnya. Pembengkakan ini akan mengakibatkan router menjadi lama dalam menentukan sebuah jalur terbaik yang akan dimasukkan ke routing table. Dengan demikian, performa forwarding data juga menjadi lamban. (riana)
DOWNLOAD FILE DISINI

DAFTAR PUSTAKA

INDONESIA, M. (n.d.). Konfigurasi Dasar OSPF. Retrieved NOV 08, 2016, from MIKROTIK INDONESIA: http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
Ngorek, K. (2012, december 30). Pengertian Routing Protocol (dalam Router). Retrieved nov 08, 2016, from ARAN SHARE: http://aranshare.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-routing-protocol-dalam-router.html
Pengertian Routing Protocol. (n.d.). Retrieved nov 08, 2016, from Tutorial Komputer: http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-routing-protocol.html
riana, E. (n.d.). Artikel tentang OSPF(Tugas Pak Hendra). Retrieved NOV 08, 2016, from sUgenG raWUh dI bLOg pRAmesTa: https://pramesta.wordpress.com/artikel-tentang-ospftugas-pak-hendra/
Sobana, A. R. (2013, APRIL 01). Pengertian Default Route, Static Route, dan Summary Route. Retrieved NOV 08, 2016, from bee blog..: http://kiekierish.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-default-route-static-route.html



0 komentar:

Posting Komentar